Waktu itu aku jatuh dalam usaha.
Aku merasa bingung dan waktu itu aku masih muda. Aku mencoba puasa 3 hari dan malamnya aku ziarah ke makam buyut.
Tiap malam jam 12 aku bersama 2 temanku ziarah.
Malam pertama tidak ada gangguan. Dan malam yang ke 2 baru ada gangguan atau ujian.
Di malam ke 2 dari magrib turun hujan. Dan ketika akan berangkat ziarah salah satu temanku tidak mau ikut lagi. Jadi aku hanya berdua pergi ziarah.
Karena sorenya hujan, suasana malam itu begitu mencekam. Suasana di makam sangat gelap. Ada rasa takut yang sangat dan ingin kembali pulang, tapi aku berusaha menguatkan hati. Aku dan temanku perlahan berjalan diantara kuburan, karena suasa begitu gelap temanku memegang ujung bajuku.
Tempat makam buyut ku berada ditengah area kuburan. Tiba-tiba ada suara dahan jatuh begitu kerasnya..krosaaakkk..
Tapi tidak ada jatuhnya ke tanah.. jantungku berdebar kencang..
Temanku terlihat gemetar ketakutan, dengan bibir gemetar, aku berusaha menenangkan temanku.. "tidak ada orang mati dimakan setan.. kata aku ke temanku.
Dengan bibir bergetar dan kembali aku dikagetkan oleh suara tokek yang begitu menggema. Mungkin karena malam sepi dan makam jauh dari pemukiman penduduk sehingga suara tokek itu begitu menakutkan.
Apalagi konon menurut cerita penduduk kalau malam jam 12 sampai jam 1 sering ada siluman banas-pati (sosok yang berwujud api, dan suka menelan manusia) dan karena ada mitos cerita itu maka tidak ada seorangpun berani ziarah malam.. bahkan dilarang..
Jadi walau aku ketakutan.. aku dan temanku adalahorang pertama yang berani ziarah malam. Melihat temanku gemetar dan aku sendiri begitu takut aku duduk dimakam kakek ku.
Aku memegang kuat batu nisan kakek sambil menangis dalam hati dan dalam hati aku berkata.. "wahai kakek ku.. ini aku cucumu.. yang sedang merasa sangat ketakutan.. aku mohon berkah kakek.. agar aku tidak merasa takut..
lalu aku baca fatihah dan ajaib.. tiba-tiba saja.. rasa takut ku hilang.. hilang sama sekali.. dan aku pun meneruskan untuk ziarah ke makam buyut.
Dan dimalam ketiga.. aku ditanya.. oleh seorang tetangga ku, "ahmad kamu ke makam mau apa.? bukankah zikir itu lebih baik di mesjid..?
aku menjawab dengan jawaban sederhana.. "aku ziarah malam ke makam buyut ku.. bukan mencari apa-apa.. aku hanya mencari tempat yang sunyi.. agar aku bisa lebih khusuk (tenang)..
tetanggaku pun menganggukan kepala.. tanda dia memahami alasan ku.. dan alhamdulillah.. puasa 3 hari dan ziarah 4 malam berhasil aku lalui.
dan temanku bertanya "ahmad kenapa.. kamu tidak ziarah saja.. ke makam para wali atau ulama..?"
aku menjawab dengan jawaban yang sederhana dan sambil tersenyum.. "alasanku kenapa ziarah ke makam buyut ku bukannya ke makam wali atau ulama karena aku berfikir jika aku datang ke orang tua ku atau ke kakek ku, atau ke buyut ku dapat diumpamakan seperti aku melihat ada tetangga ku yang kaya sementara orang tua ku miskin, ketika aku punya kebutuhan aku merasa pasti diberi oleh orang tua ku, tetapi jika aku meminta kepada tetangga (yang kaya itu) maka mereka belum tentu memberi apa yang aku minta.
Temanku pun mengangguk tanda dia memahami alasanku.. dan aku pun meneruskan kata-kata ku.. "aku tidak bermaksud merendahkan orang yang ziarah ke makam para wali. tapi aku akan merasa malu jika aku ziarah ke makam lain sementara aku belum ziarah ke semua makam leluhurku dan setelah aku ziarahi semua makam leluhurku aku pun akan ziarah ke makam para wali dan ulama.
Dan tidak lama setelah ziarah itu kurang lebih satu minggu aku ada yang mengajak usaha dagang ke jakarta dan aku bersukur kepada Allah atas karomah (kemuliaan) buyut ku yang telah menyebabkan doa ku mudah terkabul.
Semoga bermanfaat.
SUMBER ARTIKEL